Data Buku
Judul : Lepas Dari Belenggu Narkotika (Riwayat Hidup B.J. Thomas, Penyenyi Pop)
Judul Asli : Home Where I Belong
Penulis : B.J. Thomas dan Jerry B. Jenkins
Alih
Bahasa : Dra. Iesje Soemantri
Prakata : Jerry B. Jenkins
Penerbit : PT BPK Gunung Mulia
Tahun : 1986 (cetakan pertama)
Tebal : iii + 137
halaman
ISBN : 979-415-066-5
"Ada pertolongan bagimu di sini. Kenapa kau tidak
pulang ke rumah ?" kata Gloria,
isteri B.J. Thomas.
Menyentuh
hati.... Itulah kata-kata dalam telepon yang diungkapkan Gloria, isteri B.J.
Thomas ketika menjawab suaminya yang tidak bisa menghentikan kebiasaan
kecanduan narkotika. Suatu kata-kata
yang pada akhirnya mengubah jalan hidup penyanyi pop ternama di Amerika Serikat
era 1970-an B.J. Thomas pada pertobatan
dan kesembuhan terhadap kecanduan narkotika. Bahkan lebih jauh, peristiwa itu
membawanya pada langkah berhenti merokok
yang jauh lebih sulit pada bulan-bulan pertama. Kata-kata itu pulalah yang
membuat penyanyi pop ini kembali kepada isteri dan anaknya, Paige.
Ia diterima dengan tangan terbuka
oleh keluarganya yang memang menginginkan kembalinya B.J. Thomas. Padahal,
Gloria dan Paige ditelantarkan begitu rupa dan juga mengalami tekanan batin dan
fisik serta finansial yang morat-marit yang membuat Gloria mengambil keputusan
untuk bercerai. Apalagi, cintanya kepada B.J. Thomas lama kelamaan luntur.
Sementara B.J. Thomas meskipun
sangat mencintai Gloria, merasa tidak pantas hidup bersama lagi karena setiap
kali kumpul selalu perang mulut, main tangan, gara-gara narkotika yang
dikonsumsinya. Ia pun menyadari hal itu dan menyesal, tetapi berulang kembali
dilakukan. Pernikahan mereka diambang kehancuran yang tak mungkin terpulihkan.
Cinta Gloria kepada B.J. Thomas, semakin hari semakin pudar dan padam. Ketika
mereka bersama lagi dan pelantun lagu Raindrops
Keep Fallin on My Head dan Another
Done Somebody Wrong Song yang sangat populer ini tetap teler dan tidak bisa menghentikan kebiasaan itu karena berbagai
macam narkotika yang diasupkan ke dalam tubuhnya mulai dari ganja, kokain,
maupun valium. Semuanya dikonsumsi ayah Paige ini dalam jumlah yang sangat
tinggi (over dosis) sehingga
menghasilkan efek terhadap tubuh yang hebat dan luar biasa. Gloria juga
mempunyai keterbatasan yang awalnya ia berniat mendampingi suaminya agar bisa
sembuh, tetapi ia sendiri akhirnya tidak tahan terhadap kondisi yang mencekam
itu sampai ia menemukan kekuatan rohani dalam diri Yesus Kristus dan mengatakan
kata-kata yang membangkitkan minat untuk sembuh dalam diri suaminya seperti
dikutib di atas. "Ada pertolongan bagimu di sini. Kenapa kau tidak pulang
ke rumah ?" tanya Gloria.
Iseng
Awal ketergantungan B.J. Thomas ini
pada narkotika adalah iseng dan bersenang-senang. Padahal, ia tergolong penyanyi
pop yang sukses dengan terjualnya piringan hitamnya hampir 35 juta buah ini.
Dari awalnya iseng dan bersenang-senang kecil-kecilan ini, lama kelamaan dan
menjadi biasa. B.J Tohmas menjadi tergantung pada narkotika apalagi ketika
acara 'manggung'-nya padat dan
berhari-hari sehingga dituntut selalu dalam kondisi prima. Dan, ‘kebugaran'
semu itu didapat dari pengaruh narkotika.
Anehnya, ia sendiri menyadari akan
akibat negatif obat bius itu, tetapi ketergantungannya sudah tampak tak bisa
dikendalikan lagi. Ia seakan tidak bisa terlepas dari obat bius itu.
"Obat-obat bius itu telah menyebabkan aku menjadi sangat bingung, sehingga
aku hanya akan mengikut saja ke arah mana angin yang bertiup paling kencang itu
berhembus membawaku," katanya (hal. 64 - 65).
Beberapa kali dicobanya untuk
berhenti dan mengenyahkan obat-obat narkotik itu. Ia ingin berhenti. Ia ingin
lepas dari jeratan narkotik itu. Tapi, tidak bisa. Tubuhnya tidak mau kompromi.
Tubuhnya minta jatah asupan narkotik yang kian hari kian tambah dosisnya.
Tubuhnya kejang-kejang seperti kena penyakit ayan jika asupan narkotik itu
dihentikan. Namun, ketika asupan narkotik itu dituruti, kembali lagi B.J Thomas
tidak bisa mengendalikan diri untuk mengonsumsi obat bius lebih banyak lagi.
Tambah banyak lagi untuk menambah efek semu yang mengesankan.
Pada puncaknya, selama berhari-hari
B.J. Thomas teler terus menerus. Yang
dilakukan bukan menyanyi karena ia telah merusak karirnya sendiri, tetapi bebas
tanpa hambatan kegiatan atau rutinitas untuk mengkonsumsi segala jenis
narkotika dalam jumlah yang cukup banyak. Ia tidak tidur berhari-hari meskipun
tubuhnya mulai kelelahan minta istirahat, tetapi terus dipaksa teler. Ia ingin tidur tetapi tidak
bisa. Tubuhnya terus menerus menuntut asupan narkotik sehingga ia sendiri
merasa capek. Begitu capek, minta tambahan narkotik lagi. Terus begitu.
Untungnya, rahmat Tuhan melalui kata-kata isterinya, menolong dan menuntun dia
pulang ke rumah.
Sementara Gloria sendiri seperti
menghadapi jalan buntu ketika berpisah dari suaminya. Bukan sekedar hambatan
finansial untuk membiayai hidupnya dan putrinya, Paige saja, tetapi juga mental
dan sekaligus imannya. Ia tergoncang luar dan dalam. Ia mengalami krisis iman.
Ia yang biasanya tegar dan ulet untuk menolong suaminya lepas dari narkotika
meskipun sering disakiti tiap kali oleh suaminya, akhirnya menyerah juga.
Semuanya tampak gelap.
Justru di saat itulah ia bertemu
dengan Jim dan Micah Reeves, sepasang suami isteri anggota salah satu gereja.
Dari pertemuan dan pergaulan dengan keluarga ini, Gloria sedikit demi sedikit
mengalami kesembuhan dari depresi dan mulai membangun hidup kristen. Ia
akhirnya dibaptis. Bagi Gloria, hidup kristen inilah yang menjadi jawabanya
yang selama ini dicarinya. Menjadi jawaban atas persoalan-persoalan yang
menimpanya.
Kesaksian
Hidup
Cintanya yang meskipun padam kepada
B.J Thomas, Gloria merasa perlu menolong suaminya, ayah Paige itu. Ia merasa
perlunya memberi pertolongan dan kesaksian hidup kepada suaminya yang berada
dalam kegelapan narkotika. Di sinilah muncul kata-kata indah dan menyembuhkan
itu' "Ada pertolongan bagimu di sini. Kenapa kau tak pulang ke rumah
?" Kata-kata inilah yang menggerakkan langkah B.J. Thomas bertemu dengan
Tuhan baik melalui keluarganya, pertemuannya dengan Jim dan Micah atau membaca
Kitab Suci atau penyesalan penyanyi pop itu. Dari situlah mujizat-mujizat
kesembuhannya dimulai. Ia menyerahkan kerinduannya dan segala permasalahannya
kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberi kesembuhan. Ia bisa tidur nyenyak tanpa
dihantui oleh ketakutan-ketakutan yang membawa pada narkotika dan akhirnya
ketagihan itu. Tuhan Yesus menjawab semuanya.
Suatu kisah nyata yang menarik dan
memancarkan semangat kepada pembaca. Buku ini memang tergolong dalam buku jadul
atau lama dalam penerbitannya. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sekitar
tahun 1986. Tampilan fisiknya juga sederhana (kertasnya bukan kertas
berkualitas sekelas HVS atau luks). Namun, isinya sangat bermanfaat dan sangat
berharga. Itulah yang membuat buku ini tampil dalam keaktualannya meskipun buku
lama. Bagi pecandu narkotika yang ingin sembuh atau pendamping pecandu
narkotika, buku ini tentu mempunyai arti yang khusus.
Pada akhir kisah ini, B.J. Thomas
dan Gloria menceritakan bahwa berkat bantuan Yesus Kristus pula, ia dan isterinya
berhasil menghentikan kebiasaan merokok mereka sama sekali, tanpa mengurangi
kegiatan merokok itu secara berangsur-angsur. Bulan pertama ketika berhenti
merokok itu bagi B.J. Thomas sungguh suatu kesusahan yang berat. Bulan pertama
itu, menurutnya, justru diliputi keinginan cepat marah yang tinggi dan kadang
disertai pertengkaran.
Namun, mereka berhasil melaluinya.
Ketika ia ingin merokok, justru ini malah mendorong lebih mendekat kepada
Kristus. Mengapa ? "Karena aku tahu bahwa aku tidak dapat mengalahkannya
dengan kekuatanku sendiri," tegas B.J. Thomas.
Selamat
membaca. Semoga ditulari semangat mereka. Tuhan Yesus memang luar biasa...wow
gitu lo...keren...
dsw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar