Rabu, 17 Oktober 2012

Kenapa Kau Tidak Pulang Ke rumah ?


Data Buku


Judul               : Lepas Dari Belenggu Narkotika (Riwayat Hidup B.J. Thomas, Penyenyi Pop)
Judul Asli        : Home Where I Belong
Penulis            : B.J. Thomas dan Jerry B. Jenkins
Alih Bahasa     : Dra. Iesje Soemantri
Prakata           : Jerry B. Jenkins
Penerbit           : PT BPK Gunung Mulia
Tahun              : 1986 (cetakan pertama)
Tebal               : iii  +  137 halaman
ISBN               : 979-415-066-5


"Ada pertolongan bagimu di sini. Kenapa kau tidak pulang ke rumah ?"  kata Gloria, isteri B.J. Thomas.

            Menyentuh hati.... Itulah kata-kata dalam telepon yang diungkapkan Gloria, isteri B.J. Thomas ketika menjawab suaminya yang tidak bisa menghentikan kebiasaan kecanduan narkotika.  Suatu kata-kata yang pada akhirnya mengubah jalan hidup penyanyi pop ternama di Amerika Serikat era 1970-an  B.J. Thomas pada pertobatan dan kesembuhan terhadap kecanduan narkotika. Bahkan lebih jauh, peristiwa itu membawanya pada langkah  berhenti merokok yang jauh lebih sulit pada bulan-bulan pertama. Kata-kata itu pulalah yang membuat penyanyi pop ini kembali kepada isteri dan anaknya, Paige.
            Ia diterima dengan tangan terbuka oleh keluarganya yang memang menginginkan kembalinya B.J. Thomas. Padahal, Gloria dan Paige ditelantarkan begitu rupa dan juga mengalami tekanan batin dan fisik serta finansial yang morat-marit yang membuat Gloria mengambil keputusan untuk bercerai. Apalagi, cintanya kepada B.J. Thomas lama kelamaan luntur.
            Sementara B.J. Thomas meskipun sangat mencintai Gloria, merasa tidak pantas hidup bersama lagi karena setiap kali kumpul selalu perang mulut, main tangan, gara-gara narkotika yang dikonsumsinya. Ia pun menyadari hal itu dan menyesal, tetapi berulang kembali dilakukan. Pernikahan mereka diambang kehancuran yang tak mungkin terpulihkan. Cinta Gloria kepada B.J. Thomas, semakin hari semakin pudar dan padam. Ketika mereka bersama lagi dan pelantun lagu Raindrops Keep Fallin on My Head dan Another Done Somebody Wrong Song yang sangat populer ini tetap teler dan tidak bisa menghentikan kebiasaan itu karena berbagai macam narkotika yang diasupkan ke dalam tubuhnya mulai dari ganja, kokain, maupun valium. Semuanya dikonsumsi ayah Paige ini dalam jumlah yang sangat tinggi (over dosis) sehingga menghasilkan efek terhadap tubuh yang hebat dan luar biasa. Gloria juga mempunyai keterbatasan yang awalnya ia berniat mendampingi suaminya agar bisa sembuh, tetapi ia sendiri akhirnya tidak tahan terhadap kondisi yang mencekam itu sampai ia menemukan kekuatan rohani dalam diri Yesus Kristus dan mengatakan kata-kata yang membangkitkan minat untuk sembuh dalam diri suaminya seperti dikutib di atas. "Ada pertolongan bagimu di sini. Kenapa kau tidak pulang ke rumah ?" tanya Gloria.

Iseng
            Awal ketergantungan B.J. Thomas ini pada narkotika adalah iseng dan bersenang-senang. Padahal, ia tergolong penyanyi pop yang sukses dengan terjualnya piringan hitamnya hampir 35 juta buah ini. Dari awalnya iseng dan bersenang-senang kecil-kecilan ini, lama kelamaan dan menjadi biasa. B.J Tohmas menjadi tergantung pada narkotika apalagi ketika acara 'manggung'-nya padat dan berhari-hari sehingga dituntut selalu dalam kondisi prima. Dan, ‘kebugaran' semu itu didapat dari pengaruh narkotika.
            Anehnya, ia sendiri menyadari akan akibat negatif obat bius itu, tetapi ketergantungannya sudah tampak tak bisa dikendalikan lagi. Ia seakan tidak bisa terlepas dari obat bius itu. "Obat-obat bius itu telah menyebabkan aku menjadi sangat bingung, sehingga aku hanya akan mengikut saja ke arah mana angin yang bertiup paling kencang itu berhembus membawaku," katanya (hal. 64 - 65).
            Beberapa kali dicobanya untuk berhenti dan mengenyahkan obat-obat narkotik itu. Ia ingin berhenti. Ia ingin lepas dari jeratan narkotik itu. Tapi, tidak bisa. Tubuhnya tidak mau kompromi. Tubuhnya minta jatah asupan narkotik yang kian hari kian tambah dosisnya. Tubuhnya kejang-kejang seperti kena penyakit ayan jika asupan narkotik itu dihentikan. Namun, ketika asupan narkotik itu dituruti, kembali lagi B.J Thomas tidak bisa mengendalikan diri untuk mengonsumsi obat bius lebih banyak lagi. Tambah banyak lagi untuk menambah efek semu yang mengesankan.
            Pada puncaknya, selama berhari-hari B.J. Thomas teler terus menerus. Yang dilakukan bukan menyanyi karena ia telah merusak karirnya sendiri, tetapi bebas tanpa hambatan kegiatan atau rutinitas untuk mengkonsumsi segala jenis narkotika dalam jumlah yang cukup banyak. Ia tidak tidur berhari-hari meskipun tubuhnya mulai kelelahan minta istirahat, tetapi terus dipaksa teler. Ia ingin tidur tetapi tidak bisa. Tubuhnya terus menerus menuntut asupan narkotik sehingga ia sendiri merasa capek. Begitu capek, minta tambahan narkotik lagi. Terus begitu. Untungnya, rahmat Tuhan melalui kata-kata isterinya, menolong dan menuntun dia pulang ke rumah.
            Sementara Gloria sendiri seperti menghadapi jalan buntu ketika berpisah dari suaminya. Bukan sekedar hambatan finansial untuk membiayai hidupnya dan putrinya, Paige saja, tetapi juga mental dan sekaligus imannya. Ia tergoncang luar dan dalam. Ia mengalami krisis iman. Ia yang biasanya tegar dan ulet untuk menolong suaminya lepas dari narkotika meskipun sering disakiti tiap kali oleh suaminya, akhirnya menyerah juga. Semuanya tampak gelap.
            Justru di saat itulah ia bertemu dengan Jim dan Micah Reeves, sepasang suami isteri anggota salah satu gereja. Dari pertemuan dan pergaulan dengan keluarga ini, Gloria sedikit demi sedikit mengalami kesembuhan dari depresi dan mulai membangun hidup kristen. Ia akhirnya dibaptis. Bagi Gloria, hidup kristen inilah yang menjadi jawabanya yang selama ini dicarinya. Menjadi jawaban atas persoalan-persoalan yang menimpanya.

Kesaksian Hidup
            Cintanya yang meskipun padam kepada B.J Thomas, Gloria merasa perlu menolong suaminya, ayah Paige itu. Ia merasa perlunya memberi pertolongan dan kesaksian hidup kepada suaminya yang berada dalam kegelapan narkotika. Di sinilah muncul kata-kata indah dan menyembuhkan itu' "Ada pertolongan bagimu di sini. Kenapa kau tak pulang ke rumah ?" Kata-kata inilah yang menggerakkan langkah B.J. Thomas bertemu dengan Tuhan baik melalui keluarganya, pertemuannya dengan Jim dan Micah atau membaca Kitab Suci atau penyesalan penyanyi pop itu. Dari situlah mujizat-mujizat kesembuhannya dimulai. Ia menyerahkan kerinduannya dan segala permasalahannya kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberi kesembuhan. Ia bisa tidur nyenyak tanpa dihantui oleh ketakutan-ketakutan yang membawa pada narkotika dan akhirnya ketagihan itu. Tuhan Yesus menjawab semuanya.
            Suatu kisah nyata yang menarik dan memancarkan semangat kepada pembaca. Buku ini memang tergolong dalam buku jadul atau lama dalam penerbitannya. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sekitar tahun 1986. Tampilan fisiknya juga sederhana (kertasnya bukan kertas berkualitas sekelas HVS atau luks). Namun, isinya sangat bermanfaat dan sangat berharga. Itulah yang membuat buku ini tampil dalam keaktualannya meskipun buku lama. Bagi pecandu narkotika yang ingin sembuh atau pendamping pecandu narkotika, buku ini tentu mempunyai arti yang khusus.
            Pada akhir kisah ini, B.J. Thomas dan Gloria menceritakan bahwa berkat bantuan Yesus Kristus pula, ia dan isterinya berhasil menghentikan kebiasaan merokok mereka sama sekali, tanpa mengurangi kegiatan merokok itu secara berangsur-angsur. Bulan pertama ketika berhenti merokok itu bagi B.J. Thomas sungguh suatu kesusahan yang berat. Bulan pertama itu, menurutnya, justru diliputi keinginan cepat marah yang tinggi dan kadang disertai pertengkaran.
            Namun, mereka berhasil melaluinya. Ketika ia ingin merokok, justru ini malah mendorong lebih mendekat kepada Kristus. Mengapa ? "Karena aku tahu bahwa aku tidak dapat mengalahkannya dengan kekuatanku sendiri," tegas B.J. Thomas.
Selamat membaca. Semoga ditulari semangat mereka. Tuhan Yesus memang luar biasa...wow gitu lo...keren...

dsw

Tidak ada komentar: